TEMPO.CO, Jakarta - CEO Perusahaan negara penyokong startup Malaysia, Nazrin Hassan, tewas mengenaskan setelah ponsel yang di-charge di samping tempat tidurnya meledak dan membakar ranjangnya di kediamannya di Mutiara Damansara, Malaysia pada Kamis 14 Juni lalu.
Chief Executive Officer Cradle Fund Sdn Bhd, Nazrin Hassan, berusia 45 tahun, seperti dikutip The Star, 19 Juni 2018, telah meninggalkan istrinya Samirah Muzaffar, eksekutif senior Malaysian Intellectual Property Corporation (MyIPO), satu putra dari pernikahan mereka, seorang putra dari pernikahan sebelumnya, serta tiga anak tiri.
Baca: CEO Malaysia Tewas Akibat Ledakan Ponsel di Kamar Tidurnya
Nazrin Hassan, merupakan sosok yang mendukung ide-ide baru, inovasi dan inisiatif baru. Ia meninggalkan warisan bagi dunia startup, sehingga Kementerian Keuangan mulai memandang startup sebagai bisnis penting.
Nazrin Hassan memiliki gelar master hukum dari King's College London pada 1997, setelah meraih sarjana hukum dari Universitas Buckingham pada 1994. Ia memulai startup Malaysia hampir dua dekade lalu ketika ia mendirikan perusahaannya sendiri. Tak lama setelah itu, Kementerian Keuangan Malaysia memutuskan untuk membuat platform sendiri untuk membiayai technopreneurs pemula di Malaysia.
CEO Cradle Fund Nazrin Hassan berbicara saat peluncuran CIP300 di Petaling Jaya, Malaysia, 17 Mei 2018.[Bernama via Malay Mail]
Di bawah kementerian keuangan, Malaysia Venture Capital Management Berhad didirikan. Kemudian, Cradle lahir dan Nazrin diminta untuk memimpin program ini. Di bawah kepemimpinan Nazrin, Cradel sukses mendanai dua perusahaan startup besar, seperti dilansir dari Astro Awani, 19 Juni 2018.
salah satunya adalah MyTeksi, yang kemudian berganti nama menjadi Grab dan kini menjadi 'unicorn' dengan pendapatan mencapai nilai US$ 1 miliar atau Rp 13 triliun. Grab kini menjadi pusat kekuatan dalam bisnis transportasi, mengakuisisi saingan internasionalnya, Uber.
Kesuksesan lainnya adalah raksasa teknologi finansial (fintech), iMoney. Perusahaan yang terus tumbuh dari tahun ke tahun dan sekarang merambah jaringan ke puluhan negara di Asia.
Di bawah inisiatif Cradle, ada juga ribuan pemula yang berbisnis di dunia startup. Mereka dipimpin oleh pengusaha energik dan optimis yang mempresentasikan proposal bisnis mereka ke panel investasi di Cradle.
Ratusan pemula startup akan menerima bentuk hibah dan lainnya dari Cradle. Atas inisiatif Nazrin, Cradle membuat kemitraan strategis dengan dana investasi swasta lokal dan luar negeri untuk memastikan bahwa ekosistem startup tidak akan membebani pembayar pajak Malaysia.
CEO Cradle Fund Sdn Bhd Nazrin Hassan.[The Star]
Sesuai misi Cradle Fund Sdn Bhd (Cradle), seperti dinyatakan dalam situs resminya, cradle.com.my, Cradle adalah penyokong start-up Malaysia, yang didirikan di bawah Kementerian Keuangan Malaysia (MOF) pada 2003 dengan tugas untuk mendanai start-up potensial dan berkaliber tinggi melalui Cradle Investment Program (CIP) .
Baca: Penyebab CEO Startup Malaysia Tewas, Ledakan Ponsel atau...
Sepanjang sejarahnya selama 13 tahun, Cradle telah membantu mendanai lebih dari 700 perusahaan teknologi di Malaysia dan memegang tingkat komersialisasi tertinggi di antara hibah pemerintah di negeri jiran. Memiliki lebih dari satu dekade pengalaman di bidang pendanaan hibah negara, Cradle memperluas perannya sebagai penyedia hibah kepada investor melalui pembentukan usaha, Cradle Seed Ventures pada 2015 dan setelah ekspansi portofolionya ke investasi ekuitas pada awal 2017, Cradle sekarang menawarkan bantuan pendanaan dan investasi.
Nazrin Hassan selalu menginginkan Malaysia yang lebih baik. Setelah mengetahui hasil pemilihan Umum ke-14 Malaysia, dia mengisyaratkan pemerintah baru dapat memulai penghematan biaya, meningkatkan produktivitas dan memanfaatkan ekosistem yang lebih berwarna untuk bisnis untuk berkembang.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sosok Nazrin, CEO Startup Malaysia Yang Tewas Akibat Ledakan HP"
Posting Komentar