JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, Pemerintah RI belum bisa mengonfirmasi terkait kabar yang menyebut adanya keterlibatan pasangan suami istri warga negara Indonesia dalam teror bom di Gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina Selatan.
Wiranto meminta pihak Filipina tak buru-buru menyebut pelaku merupakan WNI sebelum memperoleh kepastian.
Dugaan terlibatnya WNI dalam peristiwa teror itu diungkap Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano, yang menyebut pasangan asal Indonesia sebagai pelaku.
Wiranto mengatakan bahwa informasi tersebut bersifat sepihak dan belum dapat dikonfirmasi.
Baca juga: 2 WNI Disebut jadi Pelaku Bom di Filipina, Ini Kata Kemenlu
"Saat ini kan ada cukup ramai tuduhan dari pihak Filipina, terutama Menteri Dalam Negeri, bahwa ada keterlibatan WNI dalam aksi teror di Filipina. Di sini saya menyampaikan bahwa itu kan berita sepihak ya," kata Wiranto saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2019).
Wiranto menjelaskan bahwa koordinasi antara pihak Indonesia dan Filipina masih terus dilakukan terkait kasus tersebut.
Namun, untuk memastikan identitas pelaku teror masih menjadi wewenang pihak Filipina.
"Koordinasi sampai sekarang belum tuntas, bahwa itu masih otoritas Filipina sendiri, kepolisian, pihak yang bersangkutan dalam masalah terorisme. Di sisi lain koordinasi itu sedang menjajaki, sedang memastikan ini siapa. Jadi tidak buru-buru divonis bahwa itu orang Indonesia," jelasnya.
Wiranto menyarankan lebih baik menunggu informasi pasti terkait identitas pelaku.
Mantan Panglima ABRI ini menambahkan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Luar Negeri RI terus berusaha menelusuri hal itu.
Sebelumnya, Mendagri Filipina Eduardo Ano mengatakan, dua pelaku serangan bom bunuh diri di gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina berasal dari Indonesia.
Baca juga: Suami Istri asal Indonesia Disebut Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Filipina
Disampaikan Ano, Jumat (1/2/2019), pihak militer telah memastikan bahwa insiden ledakan dua bom di Gereja Jolo di Provinsi Sulu pada Minggu (27/1/2019), lalu merupakan bom bunuh diri yang dilakukan dua orang.
Insiden bom ganda tersebut telah menewaskan 22 orang dan melukai 100 orang lainnya.
"Yang bertanggung jawab (dalam serangan ini) adalah pembom bunuh diri asal Indonesia," kata Ano, seperti dilansir BBC News Indonesia.
"Tujuan dari pasangan Indonesia ini adalah untuk memberi contoh dan mempengaruhi teroris Filipina untuk melakukan pemboman bunuh diri," tambahnya.
Baca dong https://nasional.kompas.com/read/2019/02/04/11425691/wiranto-minta-filipina-tak-buru-buru-sebut-wni-pelaku-teror-bom-di-gerejaBagikan Berita Ini
0 Response to "Wiranto Minta Filipina Tak Buru-buru Sebut WNI Pelaku Teror Bom di Gereja - KOMPAS.com"
Posting Komentar