loading...
"Rusia ada di sana hari ini. Kuba ada di sana hari ini. Kami sangat berharap bahwa ketika transisi damai ini terjadi, yang merupakan tujuan utama kami, maka rakyat Venezuela akan menginginkannya berdaulat dan mandiri, tidak bergantung pada Kuba dan Rusia untuk keamanan atau kesejahteraan mereka," kata Pompeo dalam wawancara dengan Fox News seperti disitir dari Sputnik, Kamis (7/2/2019).
AS telah berusaha untuk melengserkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang terpilih kembali pada Mei lalu dengan menyebut hasil pemilu tidak sah. Washington menuding Maduro telah memalsukan hasil pemilu yang diboikot oleh kelompok oposisi itu.
Baca Juga:
Washington juga mendukung Juan Guaido, pemimpin Majelis Nasional sekaligus pemimpin oposisi, yang menyatakan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela di tengah-tengah protes anti-pemerintah pada Januari lalu. Washington bergabung dengan sejumlah negara kawasan lain, sementara Maduro didukung oleh China, Rusia, dan sejumlah negara lain sebagai satu-satunya presiden Venezuela.
Sejumlah negara anggota Uni Eropa (UE) juga secara individu mengakui Guaido sebagai penjabat presiden Venezuela setelah pemerintah Venezuela gagal menyelenggarakan pemilihan presiden baru di negara itu dalam periode delapan hari yang ditetapkan oleh negara-negara UE. Negara-negara UE juga diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan bersama mengakui Guaido, namun, Italia memveto mosi tersebut.
Maduro mengecam Washington tentang kebijakannya terhadap Caracas, menyebut AS berniat untuk mengambil kendali atas aset minyak Venezuela. Maduro juga menuduh Guaido bertindak atas instruksi dari Washington.
(ian)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pompeo Berharap Venezuela Terbebas dari Kuba dan Rusia - SINDOnews.com"
Posting Komentar