Langkah itu dikhawatirkan akan dapat menjadi awal dari persaingan senjata antara dua negara dengan kekuatan nuklir terbesar di dunia itu.
Penarikan diri dari Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah atau Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) Treaty itu terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memberi Rusia tenggat waktu 60 hari untuk kembali mematuhi aturan dalam pakta tersebut.
Pompeo menambahkan bahwa penghentian sementara itu dapat dicabut bila Rusia telah kembali patuh akan aturan dalam perjanjian tersebut.
"Rusia belum mengambil langkah yang diperlukan untuk kembali patuh dalam 60 hari terakhir," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan. "Negara tersebut masih melanggar kewajibannya untuk tidak memproduksi, memiliki, atau melakukan uji coba peluncuran sistem rudal jarak menengah dengan jangkauan antara 500 dan 5.500 kilometer."
Ia menambahkan bahwa AS telah berusaha menjaga Pakta INF sejak lama dan berhubungan dengan para pejabat Rusia, termasuk level tertinggi pemerintahan, lebih dari 30 kali dalam hampir enam tahun terakhir untuk membicarakan pelanggaran yang dilakukan Rusia, dilansir dari CNBC International.
Foto: Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat pada KTT para pemimpin G20 di Buenos Aires, Argentina 30 November 2018. REUTERS / Marcos Brindicci
|
Presiden Rusia Vladimir Putin tetap kukuh mengatakan Moskow tidak melanggar perjanjian itu namun mengatakan negaranya akan memulai pengembangan rudal baru setelah Perjanjian INF dihentikan sementara.
"Rekan Amerika telah menyatakan menghentikan sementara partisipasi mereka dalam perjanjian tersebut, kami juga menghentikannya untuk sementara," kata Putin, Sabtu, dalam sebuah pertemuan dengan menteri luar negeri dan menteri pertahanan yang disiarkan di televisi, Reuters melaporkan.
Putin juga mengatakan tidak akan mengerahkan senjata ke Eropa dan wilayah lain kecuali AS melakukan hal tersebut.
Pada Oktober lalu, Trump mengatakan AS akan menarik diri dari pakta nuklir yang dibuat di 1987, era Perang Dingin, dan mengirim penasihat keamanan nasional John Bolton untuk secara langsung menyampaikan keputusan itu kepada Kremlin.
Rusia, kata Trump, telah melanggar perjanjian tersebut dengan terus membangun dan mengembangkan senjata terlarang itu selama bertahun-tahun.
NATO juga telah menyerukan kepada Moskow untuk segera kembali mematuhi perjanjian tersebut dan menjaga berlangsungnya Pakta INF. (prm)
Baca dong https://www.cnbcindonesia.com/news/20190204071744-4-53681/as-rusia-cekcok-perlombaan-senjata-nuklir-dimulaiBagikan Berita Ini
0 Response to "AS-Rusia Cekcok, Perlombaan Senjata Nuklir Dimulai? - CNBC Indonesia"
Posting Komentar