Seruan untuk mengembangkan “budaya dialog” itu disampaikan dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis, yang sejak awal pekan ini melawat ke Jakarta. Dalam awal pertemuan di Gedung Pancasila, Mattis menyampaikan apresiasi atas peran Indonesia di kawasan dan keinginan meningkatkan kerjasama. Sementara Retno Marsudi yang dikenal suka bicara blak-blakan, menyampaikan beberapa isu yang menjadi keprihatinan Indonesia, antara lain penyesalan atas kebijakan Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
“Saya sampaikan bahwa isu Palestina ini sangat penting bagi Indonesia. Isu ini mendapat perhatian luas masyarakat Indonesia dan kita menyesalkan pengumuman Amerika tentang Yerusalem, dan kembali saya sampaikan soal two-state solutions (solusi dua negara.red). Kami juga minta agar rencana Amerika mengurangi bantuan bagi UNRWA bisa dipertimbangkan kembali. Pemotongan bantuan ini akan merugikan dan berdampak negatif terhadap proses perdamaian yang sedang dibangun di Palestina,” ungkap Retno.
Menhan Mattis: AS akan Pertahankan Sejumlah Anggaran UNRWA
United Nations Relief and Works Agencey for Palestine Refugees in the Near East atau UNRWA adalah badan PBB yang menangani isu pengungsi Palestina. Badan yang operasinya dibiayai dari kontribusi anggota-anggota PBB ini memiliki sejumlah program, mulai dari sekolah gratis bagi setengah juta anak Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat dan kamp-kamp yang tersebar di Palestina dan negara-negara tetangganya, termasuk Lebanon.
UNRWA juga menyediakan layanan kesehatan dan bantuan pangan bagi jutaan pengungsi Palestina. Pekan lalu pemerintah Trump mengumumkan akan memotong kontribusi bagi UNRWA dan membekukan dua pembayaran kontribusi yang sudah direncanakan sebelumnya, dengan total lebih dari 100 juta dolar.
“Kami sudah menjelaskan bahwa bantuan itu adalah janji, bukan jaminan, dan perlu dikonfirmasi. Saat ini kami tidak akan menyediakannya. Amerika bosan menjadi donor terbesar UNRWA dan meminta negara-negara lain untuk ikut membantu,” ujar Heather Nauert, juru bicara Deplu AS.
Mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Jim Mattis dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Amerika akan tetap mempertahankan anggaran untuk pendidikan, kesehatan, keperluan perempuan dan anak-anak pengungsi Palestina itu.
Menlu Retno: Perkuat Budaya Dialog dan Saling Percaya
Selain isu Palestina, kedua pejabat tinggi ini juga membahas upaya membangun perdamaian di Afghanistan dan menciptakan stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik. Dalam konteks ini Indonesia menyerukan kepada Amerika untuk memperkuat budaya dialog dan saling percaya; dan bahwa Indonesia terbuka siap berdialog dengan siapa saja, terutama tentunya dengan Amerika.
“Kami sampaikan pandangan kami tentang arsitektur regional Indo-Pasifik yang kita inginkan, yaitu yang berdasarkan asas transparansi, mengikutkan semua pihak, spirit kerjasama, dan menyuburkan budaya dialog.. Jika dasar-dasar itu dipakai, kami yakin kawasan Indo-Pasifik akan menjadi kawasan yang damai, stabil dan sejahtera. Sebagai negara yang selalu terbuka untuk bicara dan berdiskusi dengan pihak lain, saya sampaikan bahwa Indonesia selalu siap dan terbuka untuk bicara, termasuk dengan Amerika, untuk mengembangkan konsep Indo-Pasifik. Tadi saya sampaikan akan baik jika pendekatannya dilakukan melalui building blocks, dimana kerjasama-kerjasama yang ada kita perkuat dan diselesaikan satu per satu,” imbuh Retno.
Pejabat RI-AS Sepakat Perkuat Kemitraan Strategis Komprehensif
Ketika membahas isu bilateral, kedua menteri sepakat memperkuat kembali kerjasama kemitraan strategis komprehensif yang telah disepakati kedua negara bulan Oktober 2015, baik dalam bidang pertahanan, ekonomi, perdagangan, maritim dan energi.
Menurut rencana Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis akan mengadakan pertemuan lanjutan dengan Menkopolhukam Wiranto, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto hari Selasa (23/1). [em/ii]
Baca dong https://www.voaindonesia.com/a/indonesia-serukan-budaya-dialof-dalam-pertemuan-dengan-menhan-as-/4218818.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Indonesia Serukan Budaya Dialog dalam Pertemuan dengan Menhan AS"
Posting Komentar