TEHERAN, (PR).- Sebuah pesawat penerbangan sipil milik Iran yang mengangkut 66 orang, terdiri dari 60 penumpang dan 6 kru, dilaporkan jatuh di kawasan pegunungan Iran, Minggu 18 Februari 2018. Dilansir The Guardian, semua orang yang berada di dalam pesawat komersial Iran itu dinyatakan tewas.
Laporan The Guardian juga mengungkapkan bahwa pesawat Aseman Airlines 3705 yang sedang dalam perjalanan dari Teheran ke kota selatan Yasuj, ibu kota provinsi Kohgiluyeh dan Boyer-Ahmad, jatuh setelah 50 menit lepas landas dari bandara di ibu kota Iran.
Pesawat turboprop ATR-72 bermesin ganda berumur 20 tahun itu meninggalkan ibu kota Iran pada pukul 8.05 waktu setempat. Pesawat itu menempuh perjalanan sejauh 350 mil (560 km). Demikian keterangan beberapa pejabat setempat seperti dikutip The Guardian.
Masih dilansir The Guardian, rekaman rekaman di televisi pemerintah menunjukkan kepanikan para keluarga korban di Bandara Yasuj. Mereka tak percaya, pesawat yang membawa kerabat mereka jatuh dan semua penumpangnya tewas.
"Tolong doakan supaya mereka bisa kembali hidup," kata seorang wanita muda, sambil menangis, kepada jurnalis yang mewawancarainya seperti dilaporkan The Guardian.
Belum dievakuasi
Sementara seorang pria yang juga kehilangan kerabatnya dalam insiden nahas tersebut mengatakan bahwa dia berbicara dengan saudara laki-laki dan ayahnya, yang berada di pesawat, 10 menit sebelum pesawat tersebut lepas landas. "Mereka bilang sedang dalam perjalanan menuju Yasuj," katanya.
Media lokal menerbitkan nama lengkap semua orang di pesawat nahas tersebut. Namun pejabat dari badan penerbangan negara tersebut mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengkonfirmasi identitas tersebut sebelum melakukan identifikasi terhadap mayat tersebut. Seorang anak kecil termasuk di antara 66 korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Iran tersebut.
Kondisi cuaca yang parah, termasuk kabut tebal, menghambat operasi pencarian dan penyelamatan, yang berarti helikopter tidak dapat terbang di atas lokasi kecelakaan. Lokasi kecelakaan diyakini berada di Pegunungan Zagros di dekat kota Semirom, provinsi tetangga Isfahan.
"12 tim pencari dan penyelamat telah dikirim ke daerah di mana pesawat tersebut diyakini telah jatuh di Gunung Dena di Semirom, yang sangat sulit dijangkau," kata Jalal Pouranfard, seorang pejabat provinsi senior, kepada kantor berita negara Irna dan dikutip The Guardian.
"Kami belum menemukan puing atau mayat," ujarnya menambahkan.
Pesawat bermasalah
Organisasi Bulan Sabit Merah di Semirom mengatakan persiapan sedang dilakukan untuk menerbangkan pesawat tak berawak untuk mengevakuasi semua jenazah. "Kami tidak bisa mengirim helikopter apapun karena cuaca buruk tapi kami mengirim pesawat tak berawak ke daerah tersebut," kata seorang pejabat, Nourmohammad Mousavi, kepada Irna.
Kapten Hojjatallah Foulad, seorang pilot veteran, diyakini termasuk di antara korban tewas. Pada 2013, dia menyelamatkan nyawa penumpangnya dengan melakukan pendaratan darurat di Bandara Yasuj setelah sebuah mesin gagal saat menerbangkan pesawat komersial ATR yang sama.
Sebuah situs berita Iran mengatakan bahwa pesawat tersebut baru saja bergabung kembali dengan armada udara setelah tujuh tahun menjalani perbaikan. "Pesawat yang jatuh hari ini menghadapi masalah teknis di udara selama penerbangan baru beberapa minggu yang lalu," lapor Roozarooz.
Sebuah unggahan Instagram dari Aseman Airlines dua bulan lalu yang mengumumkan bahwa pesawat tersebut kembali beroperasi setelah tujuh tahun dikandangkan. Namun, unggahan tersebut dihapus setelah kecelakaan pesawat terjadi.
Presiden Iran, Hassan Rouhani, telah meminta penyelidikan dan pemimpin tertingginya, Ayatollah Ali Khamenei, menyampaikan belasungkawa.
"Peristiwa tragis kecelakaan pesawat penumpang baru-baru ini, yang menyebabkan hilangnya sejumlah rekan sejawat kami, memenuhi hati kami dengan duka dan duka. Saya mengucapkan belasungkawa terdalam kepada keluarga berkabung mereka," katanya dalam sebuah pernyataan yang dimuat di laman resminya pada hari Minggu.
"Pejabat yang bersangkutan harus berusaha keras. Mereka harus bekerja sama dalam mengambil semua tindakan yang diperlukan dalam hal ini, menghormati para keluarga korban dengan melakukan proses penguburan yang benar dari orang-orang yang mereka cintai," kata Ali Khamenei.
Aseman Airlines, dimiliki oleh yayasan pensiunan pegawai negeri Iran, adalah perusahaan penerbangan semiswasta dan yang terbesar ketiga di negara mullah tersebut. Mayoritas rute yang dilayani adalah domestik, tetapi ada juga beberapa penerbangan internasional.***
Baca dong http://www.pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2018/02/18/tim-sar-kesulitan-evakuasi-66-korban-tewas-di-pesawat-iran-419769Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tim SAR Kesulitan Evakuasi 66 Korban Tewas di Pesawat Iran"
Posting Komentar