
Para korban serta pelaku penembakan di sekolah saat ini masih mendapat penanganan medis dari Broward Health North Hospital.
Di rumah sakit, Trump mengatakan kepada wartawan yang meliput bahwa dirinya telah berbincang dengan para korban. Ia mengaku merasa sedih dengan peristiwa buruk seperti ini.Dalam pidatonya yang sama, Trump juga memuji tindakan para petugas medis yang berusaha menyelamatkan korban. Ia juga menulis cuitan di Twitter akan hal yang sama.
"Itu adalah hal yang menakjubkan, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka," kata Trump.
Keterangan resmi dari Gedung Putih menyatakan bahwa kunjungan Trump dilakukan sebagai rasa hormat kepada seluruh petugas medis yang bertugas dalam peristiwa penembakan yang terjadi di sekolah dan menewaskan 17 orang itu.
Walau menyatakan maksud kunjungannya, namun Trump tak menjawab ketika ada wartawan yang bertanya mengenai aturan kepemilikan senjata setelah peristiwa ini terjadi.
Rencana kunjungan ini bukan tak dilanjutkan. Pada akhir pekan ini, Trump memang berencana menghabiskan waktu di resor pribadinya, Mar-a-Lago, yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Parkland.
Di sana ia akan bermalam setelah melakukan inspeksi pembangunan di Orlando. Tapi, inspeksinya ke sana juga dibatalkan setelah peristiwa penembakan terjadi.
Kepolisian Florida menyatakan seorang remaja 19 tahun, Nikolas Cruz telah mengaku menjadi dalang penembakan di Sekolah Menengah Atas Marjory Stoneman Douglas.
Cruz yang merupakan bekas murid di SMA itu, mengaku kepada polisi sebagai pelaku penembakan melalui dokumen pengadilan.
"Cruz menyatakan bahwa dia adalah orang bersenjata yang memasuki sekolah dengan senapan AR-15 dan mulai menembaki siswa yang dia lihat di lorong dan halaman sekolah," bunyi dokumen pengadilan itu, Kamis (15/7) seperti dikutip AFP.
Cruz tiba di sekolah dengan menggunakan Uber pada pukul 14.19 waktu setempat. Kurang dari tiga menit kemudian, Cruz mulai melancarkan serangan dengan senapan semi-otomatis yang dibelinya secara legal di Florida itu. Sekitar pukul 14.28, dia meninggalkan sekolah.
Dalam dokumen pengadilan itu, Cruz mengaku membuang senapan beserta perlengkapannya agar bisa berbaur dengan kerumunan dan melarikan diri. Cruz lalu mengunjungi sebuah swalayan.
Sekitar 40 menit kemudian, Cruz ditangkap setelah polisi berhasil mengidentifikasi gerak-geriknya lewat rekaman kamera CCTV di sekolah. Para siswa yang bersembunyi di lemari dan di bawah meja juga melaporkan kepada polisi bahwa Cruz merupakan pelaku penembakan itu.
(ard)
Baca dong https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180217082330-134-276798/usai-penembakan-florida-trump-belum-bahas-aturan-senjataBagikan Berita Ini
0 Response to "Usai Penembakan Florida, Trump Belum Bahas Aturan Senjata"
Posting Komentar