TOKYO, KOMPAS.com - Jurnalis asal Jepang yang ditawan kelompok ekstremis Suriah selama 40 bulan kini dapat bernafas lega.
Meski mendapat cercaan karena dalam video yang dirilis kelompok tersebut dia mengaku sebagai warga negara Korea Selatan, Jumpei Yasuda dapat kembali ke Jepang pada Kamis (25/10/2018) malam.
Mengutip Reuters dari Straits Times, Yasuda menceritakan pengalamannya selama berada dalam tahanan.
Baca juga: Jurnalis Jepang: 3 Tahun Disekap Rasanya Seperti di Neraka
Dia dilarang untuk bergerak atau berisik bahkan ketika tidur sekali pun.
Selama 8 bulan, Yasuda harus tinggal dalam kurungan berukuran 1,5 meter x 1 meter. Dia tidak diizinkan untuk mandi, mencuci baju, atau gaduh.
"Karena saya tidak mencuci rambut saya, kepala saya gatal. Tapi ketika saya menggaruk, itu membuat berisik," ucapnya kepada surat kabar Asahi Shimbun saat penerbangan pulang ke Jepang.
"Bernapas dengan hidung, menggeretakkan jari, bergerak saat tidur, itu semua dilarang," imbuhnya.
Dia tidak makan selama 20 hari sebagai upaya untuk mencegah melakukan gerakan apa pun.
"Tinggal kulit dan tulang saja, sangat mual. Jika lebih lama lagi, mungkin saya akan mati, tetapi akhirnya saya pindah ke tempat yang berbeda," ujar Yasuda.
"Mereka tidak memberikan saya makanan, atau jika mereka memberi saya makanan kaleng, mereka tidak akan membawa pembuka kaleng," katanya.
Dicerca
Sebelum Yasuda menginjakkan kaki di Jepang, dia menjadi target kemarahan warganet karena menyebut dirinya bukan warga Jepang.
"Dia menganggu masyarakat," tulis seorang pengguna Twitter.
"Dia anti warga-negara," tulis yang lain.
Baca juga: Jepang Pastikan Jurnalis yang Ditahan di Suriah sejak 2015 Telah Dibebaskan
Menanggapi kritikan tersebut, Yasuda mengeluarkan pernyataan yang dibacakan oleh istrinya, Myu.
"Saya minta maaf karena membuat masalah dan kekhawatiran, tapi terima kasih untuk kalian semua, saya dapat pulang ke rumah dengan selamat," ucapnya.
Saat sampai di Jepang, Yasuda disambut oleh sang istri dan orangtuanya, yang membawa makanan rumahan Jepang untuk merayakan kepulangannya.
Baca dong https://internasional.kompas.com/read/2018/10/26/13480921/selama-disekap-ekstremis-suriah-jurnalis-jepang-dilarang-gaduh-dan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Selama Disekap Ekstremis Suriah, Jurnalis Jepang Dilarang Gaduh dan Bergerak"
Posting Komentar