Paus Fransiskus Doakan Korban Penembakan di Pittsburgh

Vatikan- Paus Fransiskus, Minggu (28/10), memimpin doa untuk para korban yang tewas akibat serangan di salah satu sinagoga, tempat ibadah umat Yahudi, di Pittsburgh, Amerika Serikat (AS). Sedikitnya, 11 orang tewas dan 6 lainnya terluka dalam aksi penembakan yang dilakukan Robert Bowers (46), yang mengaku membenci Yahudi.

Setelah membacakan doa The Angelus, dalam misa Minggu di Alun-alun Santo Petrus, di Vatikan, Paus mengungkapkan rasa duka atas aksi penembakan yang dilakukan terhadap komunitas Yahudi, di Sinagoge “Tree of Life” di lingkungan Squirrel Hill, Pittsburgh, AS, Sabtu (27/10).

“Saya menyatakan empati kepada komunitas Yahudi yang mengalami serangan mengerikan di sinagoga di Pittsburgh, kemarin. Tuhan Yang Maha Tinggi menyambut para korban yang meninggal dalam damai, dan menghibur keluarga mereka yang berduka, serta memulihkan mereka yang terluka,” kata Paus.

Menurut Paus, aksi serangan tersebut tidak hanya melukai komunitas Yahudi, tetapi melukai semua orang dari latar belakang agama apapun, yang meghormati kehidupan dan menjunjung rasa kemanusiaan.

“Kenyataannya, kita semua terluka oleh tindakan kekerasan yang tidak manusiawi ini. Semoga Tuhan membantu kita untuk memadamkan wabah kebencian yang berkembang di masyarakat, mempekuat rasa emanusiaan, menghormato kehidupan, nilai-nilai moral, dan takut akan Tuhan, Sang Bapa yang penuh kasih bagi semua orang,” ujar Paus.

Aksi penembakan yang dilakukan Robert Bowers, saat umat Yahudi sedang menjalankan ibadah Hari Sabat, di Sinagoge “Tree of Life”, menjadi momen mencekam. Sejumlah saksi mata menyebut pria tersebut melakukan aksi penembakan selama 29 menit, secara membabi-buta.

“Saya melarikan diri dan bersembunyi di ruang penyimpanan saat mendengar bunyi tembakan. Saya merasa hampir mati. Saya tidak perlu memberitahu Anda betapa mengerikannya peristiwa ini,” kata E Joseph Carney, anggota jemaat Sinagoge “Tree of Life” sejak 1955.

Saat melakukan aksi penembakan, Bowers meneriakan “anti-Semit” yang merupakan julukan bagi umat Yahudi. Dia menembak mati 11 orang dan melukai dua lainnya, sebelum polisi tiba di lokasi kejadian dan terlibat aksi baku tembak dengannya. Empat polisi terluka dalam peristiwa itu.

Sumber: Suara Pembaruan