Menanggapi hal tersebut, Ryamizard menyatakan Indonesia masih mempertimbangkannya. "Kemudian ke depan pasti ada karena makin tahun kan ada yang harus diganti kan tua-tua sudah pesawat terbang," kata Ryamizard seusai bertemu dengan Mattis di Kantor Kemhan, Jakarta Selasa (23/1).
"Kalau mobil 100 tahun masih jalan, kalau pesawat 50 tahun kan ngeri-ngeri juga," imbuhnya.
Namun, Ryamizard menyebut Indonesia tidak akan membeli alutsista dalam jumlah besar dari AS dalam tiga sampai empat tahun ke depan.
Hal ini lantaran Indonesia tidak memiliki kebutuhan mendesak terhadap alutsista sebagai kebutuhan untuk berperang."Kita kan enggak perang, perang kita kan sama teroris, teroris kan enggak pakai gituan (senjata)," ucapnya.
Meski begitu, Ryamizard mengungkapkan tak akan begitu saja membeli alutsista dari AS karena juga harus melihat anggaran yang dimiliki oleh Kemhan untuk pembelian alutsista.
"Ya kalau ada duitnya (beli)," ujarnya.
Saat ini, kata Ryamizard, AS juga tengah mengurangi jumlah alutsista yang dimilikinya, sehingga Indonesia akan lebih mudah jika ingin membeli dari AS.
Dia menuturkan Indonesia juga telah membeli sejumlah pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat.
(nat)
Baca dong https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180123211531-106-271100/mattis-tawari-ryamizard-alutsista-asBagikan Berita Ini
0 Response to "Mattis Tawari Ryamizard Alutsista AS"
Posting Komentar