TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Lokasi jatuhnya pesawat dengan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 pada Senin (29/10), di perairan Karawang atau di Laut Jawa, berada tepat di kawasan kuburan kapal-kapal karam yang membawa muatan cagar budaya.
Tidak hanya kapal-kapal berusia ratusan tahun bahkan kapal-kapal yang tenggelam era modern pun karam di perairan tersebut.
Di beberapa tempat sempat ada penemuan benda-benda cagar budaya tersebut.
"Salah satu yang sempat ada penemuan benda cagar budaya itu di perairan Cilamaya. Saat itu warga menemukan benda-benda berupa koin emas diduga peninggalan kongi dagang pemerintah kolonial, Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) guci-guci peninggalan Cina hingga jangkar berusia ratusan tahun," kata Sekretaris Dinas Perikanan, Sari Nurmiasih via ponselnya, Kamis (1/11).
Pada keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun lalu, menyebutkan benda-benda cagar budaya merupakan barang muatan kapal karam (BMKT) yang tersebar di 463 tiik di perairan Indonesia mulai dari Kepulauan Riau, Selat Karimata, Perairan Bangka Belitung hingga Laut Jawa.
Sebaran kapal tenggelam tersebut umumnya membawa komoditi dan barang dari Cina, Asia Barat dan Eropa.
Seperti Belanda (VOC), Inggris hingga Spanyol.
Dalam keterangan resminya itu, KKP menyebut setiap lokasi BMKT memiliki sisi ekonomi bernilai antara 80 Ribu - 18 juta US Dollar.
"Secara umum memang di Laut Jawa termasuk perairan Karawang merupakan satu kawasan BMKT. Termasuk di kawasan perairan Tanjung Pakis (lokasi jatuhnya pesawat Lion Air) juga wilayah BMKT. Cuma memang sejauh ini baru ditemukan di Tangkolak Desa Sukakerta Kecamatan Cilamaya," ujar dia.
Jauh sebelum pemerintah pusat membuat siste BMKT, kata sari, warga di utara Karawang kerap menemukan benda-benda cagar budaya.
"Sebelum ada aturan seperti ini, dulu warga di utara Karawang kerap menemukan koin-koin emas VOC hingga benda-benda antik seperti potongan guci hingga keramik, semuanya dijual per kilo. Padahal itu memiliki nilai tinggi," kata dia.
Okih Hermawan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Karawang menambahkan sejumlah barang temuan di perairan Karawang oleh warga saat ini sudah diserahkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Untuk sementara disana dulu karena di kami belum ada galeri untuk penyimpanan koleksi tersebut. Nah sekarang dalam tahapan untuk membangun galeri tersebut yang dikoordinasikan dengan Dinas Pariwisata Pemprov Jabar," ujar dia.
Pernyataan-pernyataan itu jadi beralasan saat dikaitkan dengan upaya pencarian pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 yang tenggelam di perairan Karawang pada Senin (29/10). Pada pencarian hari ke-3, Tim SAR mendeteksi benda mirip badan pesawat Lion Air. Namun, saat dilakukan penyelaman, yang ditemukan justru sebuah kapal kayu yang karam hingga rangka kapal yang sudah usang.
Informasi yang dihimpun, pengangkatan BMKT sempat dilakukan di perairan Karawang pada 2008 oleh PT Paradigma Sejahtera, perairan Cirebon pada 2004 hingga perairan Kabupaten Subang.
Baca dong http://jabar.tribunnews.com/2018/11/01/lokasi-jatuh-pesawat-lion-air-jt-610-berada-di-tengah-kawasan-kuburan-benda-cagar-budayaBagikan Berita Ini
0 Response to "Lokasi Jatuh Pesawat Lion Air JT 610 Berada di tengah Kawasan 'Kuburan' Benda Cagar Budaya"
Posting Komentar