Polri Dalami Kronologi Perselisihan Briptu R dengan Kader Gerindra

Jakarta - Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto belum dapat menerangkan secara pasti kronologi perselisihan berujung maut antara oknum Brimob Briptu R dan kader Partai Gerindra Fernando AJ Wowor. Setyo mengatakan polisi masih mengumpulkan keterangan dan bukti untuk mendapatkan kronologi yang jelas dari peristiwa itu.

"Saya belum tahu. Yang pertama tentunya kita melihat kronologis yang sejelas-jelasnya. Bukan kronologis versi A dan versi B, itu yang pertama. Sehingga nanti bisa jelas siapa, berbuat apa, siapa bertanggung jawab, siapa yang memulai atau memicu. Itu harus dilihat dulu," kata Setyo di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2017).

Setyo menerangkan kepolisian menggunakan kronologi sebagai titik awal penyidikan. Dalam kasus ini, Setyo menjelaskan proses hukum sedang dilakukan dan semua saksi yang berada di lokasi kejadian diperiksa.

"Polisi (dalam) menyidik melihat kronologis dulu. Ingin saya sampaikan sementara (kasusnya) sedang diproses. Saksi semua diminta keterangan, si A, B dan C yang ngelihat ini," ujar Setyo.

Dia menjelaskan kepolisian belum dapat mewancarai Briptu R hingga saat ini karena kondisinya yang belum memungkinkan untuk diperiksa. "Sekarang dia ada beberapa patah tulang dan geger otak," ucap Setyo.

Peristiwa tertembaknya Fernando terjadi pada Sabtu (20/1) dini hari di Bogor, Jawa Barat. Menurut Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra Habiburokhman, saat itu Fernando bersama rekannya hendak masuk parkir, berpapasan dengan anggota Brimob Briptu R yang hendak keluar dari parkiran.

Pertemuan itu berlanjut dengan cekcok dan Briptu R menodongkan pistol. Hingga kemudian korban dan temannya berusaha memegangi Briptu R agar tidak terjadi penembakan. Saat itulah korban tertembak.

Polisi menegaskan Briptu R akan diproses hukum. Namun polisi menegaskan insiden itu murni masalah pribadi.
(aud/nvl)

Let's block ads! (Why?)