/data/photo/2018/01/21/992128109.jpg)
AFRIN, KOMPAS.com - Amerika Serikat ( AS) dan Perancis langsung mengeluarkan pernyataan pasca- Turki memulai operasi militer untuk menghantam kota Afrin yang terletak di utara Suriah.
Dalam operasi bersandi "Olive Branch", Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan bakal menghancurkan Unit Perlindungan Rakyat (YPG).
YPG adalah kelompok paramiliter Kurdi Suriah yang diklaim sebagai teroris, dan sering menyerang Turki.
Dilaporkan Al Jazeera Minggu (21/1/2018), Washington meminta Turki agar tidak membatasi operasi militer ke Afrin.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Heather Nauert menyatakan, Menlu Rex Tillerson telah menelepon koleganya Menlu Rusia Sergei Lavrov, dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu.
Baca juga : Erdogan Umumkan Serangan ke Wilayah Kurdi Suriah
Tillerson menyatakan agar eskalasi ketegangan di perbatasan Turki-Suriah tidak dibiarkan berlanjut.
"Kami mendesak Turki agar membatasi target operasi militernya, dan menghindari korban sipil," kata Nauert.
Adapun di mata AS, YPG merupakan sekutu efektif dalam memerangi kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pernyataan Kemenlu AS keluar setelah Turki dikabarkan telah mengerahkan pasukan daratnya menyeberangi utara Suriah ke Afrin.
Sementara Perancis melalui Menlu Jean-Yves Le Drian meminta Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat.
"Ghouta, Idlib, Afrin. Perancis menyerukan pertemuan darurat dewan keamanan," kata Le Drian di Twitternya.
Le Conseil de Sécurité des Nations Unies tiendra demain des consultations sur la situation en #Syrie. La France soulignera notamment l’urgence d’assurer l’accès humanitaire.
— Jean-Yves Le Drian (@JY_LeDrian) January 21, 2018
YPG adalah Pasukan Terlatih
Al Jazeera mewartakan "Operasi Olive Branch" bakal memakan waktu yang sangat lama. Sebab, di Afrin, YPG mempunyai kekuatan sekitar 8.000-10.000 orang pejuang.
Selain itu, YPG adalah kelompok paramiliter yang sangat terlatih karena mereka berpengalaman dalam peperangan melawan ISIS.
"Mereka juga memahami Afrin dengan sangat baik. Meski begitu, Turki juga mempunyai keunggulan di udara," ujar Al Jazeera.
Sementara itu, korban dilaporkan mulai berjatuhan pada dua hari pertama operasi militer.
BBC melansir, empat serdadu Turki dan 10 pejuang dari Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) tewas dalam pertempuran Minggu pagi.
Sementara organisasi Pengamat HAM di Suriah menyatakan, serangan udara Turki menewaskan 11 warga sipil.
Total, Turki telah menewaskan 20 orang di Afrin, tiga di antaranya merupakan anggota YPG, sejak serangan dimulai Sabtu (20/1/2018).
Turki menyanggah laporan tersebut, dan mengatakan semua korban adalah milisi YPG yang dilabeli teroris.
Baca juga : Empat Roket Milisi Kurdi Hantam Kota Kilis di Selatan Turki
Baca dong http://internasional.kompas.com/read/2018/01/22/14431721/turki-serang-wilayah-kurdi-suriah-as-dan-perancis-bereaksiBagikan Berita Ini
0 Response to "Turki Serang Wilayah Kurdi Suriah, AS dan Perancis Bereaksi"
Posting Komentar