Korban Tewas Banjir India Melonjak Hingga 324 Orang

Korban Tewas Banjir India Melonjak Hingga 324 Orang
U-5 | Sabtu, 18 Agustus 2018 | 12:41

[KERALA] Jumlah korban bencana banjir di India melonjak hingga 324 orang, pada Jumat (17/8). Para penduduk harus dievakuasi ke 1.200 kamp, setelah bencana banjir menewaskan 164 orang dalam 10 hari terakhir saja. Diperkirakan, hujan masih akan turun hingga akhir pekan, dan menyebabkan ketakutan situasi akan memburuk.

Ratusan pasukan telah dikerahkan untuk menyelamatkan warga yang terperangkap banjir. Pejabat negara bagian Kerala telah menyatakan korban tewas berjumlah 164 orang sejak 8 Agustus. Menurut pejabat penanggulangan bencana Kerala, lebih dari 300 telah dilaporkan tewas sejak musim hujan dimulai pada 25 Mei.

"Kerala menghadapi banjir terburuk dalam 100 tahun. Delapan puluh bendungan dibuka, 324 orang kehilangan nyawa dan 223.139 orang berada di 1500-plus kamp bantuan," kata Pinarayi Vijayan, menteri utama Kerala, di Twitter, Jumat (17/8).

Hujan lebat dalam beberapa hari terakhir memicu banjir dan tanah longsor. Bencana banjir juga menyebabkan runtuhnya rumah dan jembatan dan sangat mengganggu layanan udara dan kereta api di negara bagian selatan. Bandara utama Kerala diperkirakan akan tetap ditutup sampai 26 Agustus.

Pada Kamis sore, seorang wakil kementerian pertahanan mengatakan bahwa lebih dari 3.000 orang telah diselamatkan oleh pasukan bersenjata di 12 distrik Kerala. Lebih dari 300 kapal juga terlibat dalam upaya penyelamatan.

Pemerintah Kerala menyatakan banyak korban tewas ditemukan di bawah puing-puing bangunan yang disebabkan oleh tanah longsor.

Beberapa perkebunan lokal dilaporkan dibanjiri oleh air, dan membahayakan industri karet, teh, kopi dan rempah-rempah lokal. Sekolah-sekolah di semua 14 distrik di Kerala telah ditutup dan beberapa distrik melarang aktivitas wisatawan, dengan alasan keamanan.

Dengan hujan deras yang berhenti pada Jumat (17/8), ribuan penyelamat bekerja harus memindahkan orang-orang yang terdampar ke 1.200 kamp yang dikelola negara yang sudah menampung lebih dari 150.000 orang. [Al Jazeera/BBC/U-5]

Let's block ads! (Why?)