TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cita-cita TNI AU untuk memiliki skuadron tempur Sukhoi 35 (SU-35) Super Flanker dari Rusia begitu berliku dan rumit.
Selain jalan negosiasi yang begitu alot saat 'deal' kesepakatannya pada Agustus 2017 tahun lalu, kini tersiar kabar jika pembelian Sukhoi dari Rusia dapat tekanan dari Amerika Serikat.
Dikutip dari Kompas.com, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, ada tekanan dari Amerika Serikat saat Indonesia membeli 11 pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia.
Dalam pembelian pesawat tersebut Indonesia dan Rusia menggunakan sistem imbal beli.
"Rusia berkenan imbal beli, di tengah jalan Amerika Serikat mulai cawe-cawe (intervensi). Kalau ada transaksi dengan Rusia ada ancaman lain, kita diplomasi itu," ujar Oke dalam acara gathering eksportir di Kantor Bea dan Cukai Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Oke menambahkan, Indonesia telah sepakat membeli 11 pesawat Sukhoi dari Rusia seharga 1,14 triliun dollar AS.
Dengan skema imbal beli, Rusia diwajibkan membeli komoditas dari Indonesia sebesar 50 persen dari harga sukhoi tersebut atau senilai 570 juta dollar AS.
Adapun produk yang ingin dibeli oleh Rusia dari Indonesia adalah karet, teh, kopi dan kelapa sawit. Menurut Oke, skema perdagangan imbal beli bisa ditiru oleh produk lainnya.
Skema perdagangan tersebut dianggap mampu mendorong ekspor domestik.
"Kenapa tidak kita imbal belikan, dengan negara yang kita beli migasnya, dengan mewajibkan (imbal beli)," kata Oke.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beli Sukhoi dari Rusia, Indonesia Dapat Ancaman dari Amerika Serikat"
Baca dong http://www.tribunnews.com/nasional/2018/08/08/terungkap-as-intervensi-saat-indonesia-mau-borong-11-jet-tempur-sukhoi-35-dari-rusiaBagikan Berita Ini
0 Response to "Terungkap, AS Intervensi Saat Indonesia Mau Borong 11 Jet Tempur Sukhoi 35 dari Rusia"
Posting Komentar